Pages

Rabu, 11 Mei 2016

MAKIAN HUJAN

Derak-derak hujan menghantam atap seng rumah kosku. Membentuk nyanyian senja yang diam-diam kunikmati. Sambil sesekali membuka buku aku dapat mengerti suara hujan itu mengejek dan memojokkan aku. Dia menimpaliku dengan pertanyaan bertubi, "buat apa kamu sekolah tinggi-tinggi? Sampai hari ini pun kamu bukan apa-apa dan masih dianggap bocah tak mandiri. Katanya calon guru tapi nggak pernah mencoba mengajar, katanya mahasiswa tapi tidak berguna. Dan apa yang kau lakukan di kamarmu? Hanya bertahan, membuka-buka buku, mencari jawaban, menghafal, untuk apa? Hanya sekedar untuk mencari nilai bukan? Buat apa kamu punya nilai yang bagus kalau itu tidak berguna? Kau tak lebih pintar dari dia, yang diam-diam kau iri i. Dan kau masih saja membolak-balik bukumu? Ah, sudahlah berhenti saja, seperti diriku yang kehilangan butiran tetes karena lelah terjun dan kembali. Sudah tutup saja bukumu itu, lupakan dia, pergi saja dari dalam kamarmu, bawa bajumu, menggelandanglah manusia tak berguna!"


Tidak ada komentar:

Posting Komentar