Pages

Selasa, 07 Februari 2017

TERUNTUK SAHABAT

Teruntuk sahabat,
Ada waktu yang bikin kita tak bisa bersama, ada perihal yang akhirnya bikin genggamanmu lepas dari tanganku. Bukan, bukan aku marah karena itu, aku malah prihatin padamu. Maafkan aku karena tanganku tak cukup kuat mempertahankan keberadaanmu untuk ada di sisiku saja.
Sahabat, kamu pasti menyaksikan waktu berlalu, kamu berpikir mungkin aku banyak berpaling, aku pikir ini caraku biar kamu bisa terbang bebas dan membuka tabirmu sendiri, tidak harus terkungkung dengan pola pikir dan cara hidupku yang sering absurd. Seharusnya aku bisa menyelaraskan pikirku denganmu, bisa mengerti keinginanmu, tapi aku malah memilih untuk bungkam dan membiarkan kamu bertemu orang-orang yang tahu inginmu.
Sahabat, aku tahu ada beberapa orang baik di sekelilingmu, ada banyak orang yang akan membuat hidupmu jadi jauh lebih baik dari hari sekarang. Tapi sepintas aku juga melihat ada orang yang kurang baik dan berpotensi menyakitimu. Aku hanya melihatnya sepintas jadi jangan kau minta aku memperjelas, aku tak tahu siapa dia dan jikapun aku menyebut nama belum tentu benar adanya. Ini cuma sekedar perasaan, intuisi walaupun yah ada sedikit dasar.
Sahabat setidaknya engkau hari ini masih punya selera sama dengannya, aku harap sampai akhirpun akan tetap seperti itu, karena orang bisa berubah jika pikiran dan keinginannya tak lagi sama. Aku tak ingin nanti kamu luka jika keadaan jadi rubah dan bubrah. Tetap seperti ini saja, tetap dalam ketidaktahuanmu. Kadang ketidaktahuanmu malah akan jadi penyelamatmu. Dan jangan tanya kenapa aku bicara soal ini, aku cuma terlalu sayang padamu, sayang yang hanya terlampir dari kata hati-hati. Sungguh, kamu orang baik dan orang baik sebaiknya tidak terluka.
Ya sudah sahabat, selamat menjalani harimu yang lain. Tetap tersenyum, tetap menjadi sama, tetap bahagia, dan tetaplah tidak tahu. Cukup aku yang mendoakanmu semoga harimu selalu baik-baik saja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar