Pages

Senin, 13 Februari 2017

Apa ada istilah patah hati untuk orang yang tidak punya pasangan? Nyatanya ada dan orang itu adalah aku. Jangan tanya aku mengapa aku merasa seperti itu. Jika kamu membaca tulisanku kamu akan tahu tentang dia, siapa yang aku maksud. Ya, aku sangat sering menuliskan ceritanya di tempat ini untuk melepaskan bebanku, melepaskan semua harapanku yang tiba-tiba harus hancur lebur.
Aku berharap jika aku menuliskannya aku akan menghapusnya dari hatiku. Namun dia seakan-akan adalah sesuatu yang bisa kembali dengan mudah entah karena hatiku yang memang tanpa penghuni atau karena dia memang punya daya magic untuk menjebakku kembali untuk memikirkannya, untuk berharap padanya, untuk berkhayal suatu hari bisa ada di sampingnya untuk menemani hidupnya.
Nyatanya aku cuma dibumbui harapan dan ketika harapan itu sampai di puncaknya aku akan terjatuh, seperti menyusun piramida dari kertas ketika terkena tiupan kecil dan aku langsung hancur.
Nyatanya aku bangkit lagi, seperti menemukan harapan lagi, mengaguminya lagi, bahagia lagi, terbang tinggi lagi untuk menerima kenyataan harus terjatuh lagi.
Kamu tahu aku juga bosan dengan semua drama yang terjadi pada hidupku, sering aku berucap aku akan dapat lepas dari semua pengaruhnya, semua imaji yang ditancapkan di hatiku. Tetapi entah karena aku memang tak punya niat kuat untuk melupakannya atau pengaruhnya yang terlalu kuat untuk hidupku aku masih saja dapat merasakan perasaan suka itu, selalu mengejarnya, selalu mengharap bahwa dia akan menatapku suatu saat nanti. Di tengah semua ini aku sudah teramat sangat lelah merasakannya dan aku hanya bisa bilang di sini.
Bisakah kamu mengerti? Aku hanya ingin hidup yang normal, perempuan yang merasa dicintai dan mencintai, bukan menjadi perempuan agresif yang mengejarnya. Aku hanya ingin hidup yang normal, perempuan yang diperjuangkan, atau paling tidak saling berjuang, bukan berjuang sendirian. Aku hanya ingin hidup yang normal, namun aku bertemu dengan dia dan hidupku jadi kehilangan kenormalannya. Aku tidak tahu apakah dia sudah mengetahui kondisiku, kegilaanku, obsesiku padanya yang ingin mendapatkannya. Yang aku tahu aku berulang kali gagal untuk membuatnya menatapku.
Hey, bisakah kau sampaikan padanya, minta dia sadarkan aku untuk tidak mengejarnya lagi, minta dia untuk menamparku sekalian biar aku membencinya sekalian. Kamu tahu ini sangat berat, tapi aku tidak dapat menghentikannya. Aku tidak tahu apa karena ini puncak dari berakhirnya sebuah skenario, atau apa aku merasa sangat sakit di waktu ini. Aku hanya ingin hilang dan merasa tak pernah mengenalnya sehingga hidupku akan normal-normal saja tidak berantakan. Ini rumit, ini sulit, dan keadaan ini memperkeruh hatiku untuk dapat berpikir jernih. Aku tidak tahu apa yang mesti aku lalukan, tak tahu harus menentukan pilihan apa yang mesti kubuat. Aku sedang terpuruk dalam badai pikiranku sendiri yang tidak dapat aku kendalikan hanya tinggal menunggu badai itu jadi hujan yang jatuh di pipiku. Nyatanya aku memang bukan orang yang kuat kan? Aku juga akan luruh jadi kepingan air jika sudah tak sanggup menghadapi perasaan tanpa balasan ini. Dan perasaan ini makin gila, semakin banyak kata yang tertuang dalam tulisan ini aku merasa benar-benar hancur dan kesakitan. Sampaikan padanya untuk menghentikan aku sekarang juga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar