Pages

Minggu, 03 Desember 2017

Suhuue, Ajari Aku Jatuh Cinta! (Ep 6)

Matahari kuning jam 10 pagi menembus dedaunan mangga kurus di halaman rumah Bude. Ue yang baru mencuci Jupli (motor pinjaman bude buat Ue) merebahkan tubuhnya di kursi abu-abu. Kepanasan dan lengket Ue mengipasi tubuhnya dengan tangan. Untuk ukuran minggu pagi ini adalah minggu yang sempurna. Langit biru cerah tanpa awan, matahari bersinar begitu kuning di atas langit merangkak ke puncak tahtahnya sebelum akhirnya tergusur juga.
Lagu Faded menyentak dari dalam smartphone berwarna putih lusuh akibat kejahatan yang dibuat Ue. Sampai lagu berganti menjadi "Side to side dari Ariana Grande" Ue masih menatap langit biru itu. Lagu itu hanya backsong saja, sedangkan pikirannya melayang pada Kak Rizal yang kemarin menyapanya.
Ue meraih smarthponenya, mengabaikan lagu lain yang kini terputar dan menjerit-jerit. Sebuah notif whatshapp berwarna putih menghiasa atas layar smartphonenya. Ue menggesernya ke bawah tanpa nafsu. Biasanya notif itu  hanya berisi chat grup beberapa organisasi yang diikutinya yang biasanya hanya dibuka atau sesekali di baca oleh Ue.
Pesan itu ternyata dari nomor yang tak dikenal. Bukan tidak dikenal sebenarnya, Ue saja yang jarang mau memberi nama pada kontak-kontak whatshappnya. Pesan itu berbunyi "Ue mau pergi ke Malang Tempoe Doeloe nggak?"
Penasaran Ue klik pesan itu dan munculah kolom percakapan lengkap dengan foto kecil di ujung kiri atas. Laki-laki. Sepertinya Ue kenal. Dia buka foto profil orang itu.
"Hah, nggak mungkin!" pekiknya.
"Apanya yang nggak mungkin Ue?" tanya Kevin yang tiba-tiba muncul.
Ue menoleh, menyembunyikan smartphone di balik tangannya.
"Bukan apa apa Kak."
"Kamu kelihatan kaget banget??"
"Masa iya? Perasaan kakak aja paling."
"Biasanya sih gue nggak pernah salah."
"Eh Kak, Bude ada di rumah nggak?" tanya Ue mengalihkan topik.
"Nggak ada, mama pergi ke rumah Tante Tuti di Arjosari."
"Emmm, kalo gitu Ue minta ijin sama kakak aja ya."
"Minta ijin apa?"
"Ue mau ke MTD kak."
"MTD?" Kevin tampak menimbang-nimbang.
"Gimana Kak?"
"Boleh sih, Alrey katanya juga mau ke sana."
"Fix, berarti boleh ya?"
"Iya, sekalian temenin Alrey ya? Apa dia gue suruh jemput lu ya?"
"Nggak, nggak usah Kak, Ue berangkat sendiri saja," kata Ue. Badannya sudah berdiri dan berlari menuju kamar. Dia harus mandi sebelum bau bau asam yang bisa membuat besi berkarat dari tubuhnya tida bisa hilang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar