Pages

Rabu, 20 Desember 2017

Tersesat di rindu

Sudah pukul sepuluh lebih tiga puluh menit. Mataku tak juga ingin terpejam. Padahal aku sedang tidak ingin melakukan apa-apa. Pikiranku malah sedang sibuk mendengarkan alunan lagu dari penyanyi legendaris yang sekarang tinggal nama dan karya. Tidak, tidak, bukannya isi kepalaku sedang berputar-putar memainkan kepingan memori yang aku miliki tentangmu.

Malam ini aku ingin jujur pada rentetan mendung yang mengubur bintang cantikku, aku sedang merindukanmu. Benar benar rindu yang kanak kanak. Memilih menyelencari jendela sosmedmu, memandangimu yang beku, membaca puisi yang kau tulis di papan putih sampingnya, dan mengamatimu yang sedang bicara di kolom komentar. Rinduku kanak kanak yang takut berdiri, takut jatuh. Rindu yang menawanku di cawan mimpi, membuaiku dengan cerita-cerita indah pangeran dan putri yang selalu berakhir bahagia.

Rinduku tak akan pernah dewasa. Karena aku tidak berusaha untuk menghentikan lajunya rindu. Aku hanya menikmatinya, meski rindu membuatku sekarat tiap detik ketika mengingatmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar