Pages

Sabtu, 22 Agustus 2020

Guru Juga Bisa Salah

 Jadi guru itu nggak gampang. Dari arti namanya saja yang harus digugu dan ditiru yang ada pada diri guru haruslah selalu kebenaran. Kebenaran tingkah laku, sikap, perkataan, dan perbuatannya. Karena apapun yang dilakukan guru apapun yang diberikan guru pada akhirnya akan ditiru oleh siswanya.

Guru itu harus banyak baca, banyak diskusi tentang keprofesiannya, membaca literatur kekinian, apapagi kalau guru SD yang merupakan guru kelas. Wawasannya itu harus lintas disiplin ilmu. Harus paham bahasa, paham matematika, paham ilmu alam pun ilmu ilmu yang lainnya.

Nah, di sini poin masalah nya. Nggak tau kenapa hidup membawaku jadi seorang guru. Yaa, memang jabatan prestisius tapi kalo kurang baca, kurang literasi jadinya malah kaya badut di ulang tahun cuma bisa diketawain.

Jadi kemarin itu aku sempet ada materi tentang daur hidup ikan. Ehh muridku ada yang nulis kalau daur hidup ikan itu dimulai dari telur, larva, ikan. Udah aku awalnya baca sampai situ dong. Aku komen karena ini via sosmed kalau ikan tidak mengalami tahap larva. OMG ingatku larva itu cuma ular ularan dan hanya ada pada hewan yang mengalami metamorfosis. Jadi deh, itu anak kirim buku paket yang jadi panduannya. Alhasil aku cari di internet emang bener, ikan mengalami tahap hidup menjadi larva. Karena aku masih nggak ngeh sama larva yang dimaksud aku tanyalah ke temenku yang lulusan biologi dan sekarang sedang menempuh pendidikan S3. Katanya emang bener, ikan mengalami tahap hidup larva. Karena kata dia waktu itu ikan belum memiliki bentuk sempurna seperti induknya. Ikan masih memiliki kantung kuning telur yang jadi cadangan makanannya. Nah itu yang membuat tahapan hidupnya disebut larva, sebelum dia tumbuh jadi ikan kecil.

Akhirnya, harus deh aku minta maaf karena kesalahan penjelasan ku itu. Rasanya malu didebat sama murid, padahal biasanya kan guru pantang salah. Semalaman jadi mikir, duh jafi guru itu nggak boleh asal ngomong, harus banyak baca sumber. 

Tapi kadang kadang juga pingin nanya, kenapa bisa orang seperti aku harus jadi guru? Padahal menurut refleksi ku, aku nggak sehebat teman teman angkatanku yang mengajar. Masih banyak hal yang nggak aku tau dan bingung untuk menjelaskan. 

Pengetahuan di dunia ini luas, aku hanya nggak ingin anak - anak itu tersesat di tangan saya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar